Loading...
Kamis, 26 November 2015

SEJARAH DESA TOMINI

SEJARAH DESA TOMINI
         
A.     Latar belakang
Desa tomini merupakan desa yang tertua di kecamatan Tomini yang terdapat di Kabupaten parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah masyarakatnya  sangat ramah serta menjujung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan persatuan.
Penduduk asli tomini mempunyai bahasa daerah sendiri yakni bahasa tialo, kemudian bahasa ini berkambang menjadi empat dialek
·        Bahasa tomini dialek tilao
·        Bahasa tomini dialek tajio
·        Bahasa tomini dialek lauje
·        Bahasa tomini dialek dondo
Suku bahasa tialo terus menyebar meliputi daerah desa ampibabo sampai desa popayato ( gorontalo ) dan kearah utara yakni desa dondo dan dampelas sojol
Nama desa tomini berasal dari bahasa mandar. Asal kata : “ Tau dan Mene ”  Tau  artinya orang sedangkan Mene artinya naik. Jadi Tau dan Mene adalah orang naik atau orang datang. Dari nama taumene ini kemudian berubah  sebutan menjadi toumini, setelah itu disebabkan oleh pengaruh bahasa atau dialek tialo kata toumini berubah lagi menjadi tomini yang sampai sekarang  ini masih digunakan oleh masyarakat tomini pada umumnya.
Sebelum abad ke 17 masehi masyarakat tomini sudah mulai ada perkembangan tentang pemerintahan pada saat itu mereka sudah mulai membentuk susunan pemerintahan sederhana,  yang dipimpin oleh seorang Olongia ( orang berpengaruh ) yang bernama Alam dan Bergelar olingia jogugu alam.
B.   Borman Menjadi  Raja
Pada tahun 1904-1924 penggawa borman diangkat menjadi raja kerajaan moutong dengan wilayah moutong  sampai tada. Setelah itu raja Borman kemudian digantikan oleh H.S Lahia dari tahun 1925-1929.
C.   Pelantikan Raja Kuti Tombolotutu Didesa Tomini
Pelantikan raja harus sesuai dengan ikrar yang telah disepakati ikrar tersebut adalah yang menjadi raja harus anak dari raja tombolotutu yakni kuti tombolotutu dan wilayah kerajaannya dari tada sampai moutong. Kesepakatan itu kemudian disampaikan kepada pemerintah hindia belanda. Setelah mendengar permohonan itu disetujui pemerintah belanda makasaat itu pula masyarakat tomini berbondong-bondong mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutukan pada saat pelantikan tersebut dan sekali gus penetapan tempat pelantikan serta waktunya.
Pada tanggal 11 April 1929-10 Juni 1929 setelah H.S Lahia memerintah pada tahun 1925-1929. Maka pemerintah Hindia belanda mengusahakan pengangkatan seorang raja yang resmi bernama Kuti Tombolotutu dan pelantikannya ditetapkan di  desa Tomini, Sebelum pengangkatan itu dilaksanakan masyarakat tomini mempersiapkan pelaksanaan acara pelantikannya yang harus sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku di desa tomini yaitu :
1.       Raja disumpah dan di lantik duduk diatas batu
2.       Istri raja harus duduk disamping raja serta duduk diatas batu
3.       Saat pelantikan raja harus berjalan diatas kain berwarna putih
Untuk tidak melanggar aturan adat diatas maka masyarakat tomin segera mencari dua buah batu besar, satu untuk di jadikan sebagai tempat duduk raja dan satu lagi sebagai tempat duduk sang istri yang mendampinginya  ketika dilantik. Batu-batu tersebut kemudian didapatkan dihulu sungai tomini yang diambil secara bergotong royong dengan rasa kekeluargaan sehingga kedua batu pelantikan tersebut sampai di tempat pelantikan yaitu dilapangan sepak bola tomini ( sekarang dikenal dengan nama lapangan batu raja tomini) yang  berjarak  ± 2 km dari hulu sungai.
Setelah kedua batu itu didapatkan acara pelantikanmu segera dimulai tetapi sebelum acara pelantikan itu dimulai dibentangkanlah kain berwarna putih sepanjang jalan yang dilalui oleh calon raja dan menuju tempat tempat pelantikan yang berjarak ± 450 M. Dari tepi pantai ketempat pelantikan.
Makna kain putih yakni suci hatinya dalam menjalankan pemerintahan sedangkan makna batu yakni keras hati untuk menegakan kebenaran dalam menjalankan pemerintahan.
Pada hari senin tanggal 10 juni 1929 resmi dilaksanakn pelantikan  dalam acara pelantikan tersebut hadir pulah raja-raja tetangga dari daerah sulawesi tengah dan dari daerah sulawesi utara, gorontalo, serta di hadiri oleh residen manado, asisten residen donggala kontro leur parigi , dan seluruh rakyat kerajaan moutong
D.   Penangkapan Tentara Belanda Di Desa Tomini
Peristiwa penangkapan tentara belanda pada tanggal 11 April 1942 oleh toko-toko masyarakat yakni :
1.     H. Mbalu
2.     M.B Poleh
3.     Abdullah Barmawi
4.     A.Thalib
5.     Tjaraan
6.     Abdullah Dg. Maliki
7.     Samana, dll
Tentara belanda yang ditangkap masing-masing bernama : Wilingharts ( Weilinga )  yang berpangkat sersan mayor dan Maitimu sebagai pengawal suku ambon.
Penangkapan dilaksanakan atas perintah kepala desa tomini yang bernama  A. Lamakada. setelah ditangkap kedua tentara tersebut diantar ketinombo dan diserahkan swap raja.
Selain dari gambaran sejarah singkat tentang desa tomini serta pelantikan raja didesa tomini ada pula hal-hal yang menurut faktanya menyimpan pula unsur-unsur sejarah desa tomini antara lain :
·        Didesa tomini terdapat sebuah perkampungan kecil yang diberi nama Boinampal di kampung inilah mula-mula penduduk desa tomini berada  dengan  mata pencarian bertani, dan disamping itu mereka mendirikan sebuah pertahanan apabila diserang musuh yang diberi nama benteng, hal ini pertanda bahwa sejak ratusan tahun lalu sudah ada penduduk yang mendiami daerah ini yang meliputi : orang tomini, yang tekenal dengan suku tialo, selanjutnya penduduknya semakin berkembang serta membuat pemukiman baru disepanjang pantai tomini  dari situlah desa tomini dikenal sampai saat sekarang ini.
·        Dilingkungan desa tomini ada pulah sebuah dusun yang sekarang di beri nama popa jaya. Dusun itu memang sejak dulu bernama popa. Popa artinya hutan rumbiah kepunyaan orang-orang tambalate. Tambalate yaitu suatu kelompok penduduk yang datang bermukim dan berasal dari sulawesi selatan. Suatu hari terjadi pertikaian antara suku tialo dan tambalate. Maka terjadilah peperangan yang dimenangkan oleh suku tialo, kemudian tambalate mundur dan berpindah-pindah tempat yang akhirnya sampai ke hulondalangi yang sekarang dikenal dengan nama gorontalo dan telah menjadi satu propensi di wilayah utara pulau sulawesi. Di kota gorontalo masih terdapat sebuah kampung yang bernama tambalate ( tamalate ) sampai sekarang.
·        Selain itu pula didesa tomini terdapat sebuah rumah yang merupakan tempat persinggahan  raja  kuti  tombolotutu. Rumah tersebut  bernama  katabang  dan terletak didusun popa jaya yang sekarang telah menjadi sebuah desa yaitu Tomini Barat. Namun keberadan rumah ketabang sekarang sudah tidak diketahui keberadaannya ada kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa rumah tersebut sudah hilang  yang disebabkan oleh meluapnya air sungai tomini barat yang sering terjadi banjir. Rumah ketabang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para toko-toko pejuang pada saat itu.
·        Dipantai tomini terdapat pula sebuah bangunan batu dalam bentuk tugu oleh penduduk desa tomini sejak dahulu mengenal dan menyebutnya loji sehingga pantai tersebut disebut pantai loji. Bangunan ini merupakan sala satu situs sejarah tomini dan di perkirakan tugu tersebut telah berusia tidak kurang dari 350 tahun dan dipercaya merupakan peninggalan bangsa portugis atau bangsa belanda pada zaman VOC di abad ke-17 masehi.
Demikianlah Sejarah singkat terbentuknya desa Tomini Kabupaten Parigi  Moutong, semoga dapat menamba ilmu dan pengatahuan kita semua terhadap budaya-budaya Nasional Khususnya Budaya Kecamatan Tomini.
Sumber: Cerita Rakyat Tomini.   ( 2012
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

1 komentar:

  1. youtube.com/odds/5zshb/2020/2017-1.html - videodl.cc
    youtube.com/odds/5zshb/2020/2017-1.html YouTube youtube converter video · YouTube video · YouTube video · YouTube video · YouTube video · YouTube video · YouTube video · YouTube video · YouTube video

    BalasHapus

 
TOP